Pra acara
KKN
UIN surabaya tahun ini memiliki 2 metode dalam pelaksanaannya, yaitu
menggunakan metode PAR dan metode ABCD.
Penulis mendapatkan bagian KKN yang menggunakan metode ABCD (Asset Based
Riset Community driven Development. Berbeda dengan metode PAR, yakni sebuah
metode yang mengidentifikasi masalah kemudian memecahkannya (Problem Solving)
KKN yang menggunakan metode ABCD tidak mengidentifikasi masalah, namun
menemukan potensi dalam masyarakat kemudian mengembangkan potensi tersebut
semaksimal mungkin dengan memperkirakan waktu dan kemungkinan potensi yang
paling dimungkinkan bisa diraih dalam kurun waktu tersebut.
minggu 1
saya
beserta 19 mahasiswa lain mendapatkan tugas KKN di desa kaligunting kecamatan
mejayan kab madiun, dan menggunakan metode ABCD, dalam kelompok ini, saya
ditunjuk sebagai Koordinator desa yang tugasnya sebenarnya saya sendiri belum
begitu paham, sehingga saya bersikeras untuk menolak amanah tersebut, saya
bingung bagaimana menentukan langkah demi langkah yang akan kita tempuh, karena
itu di minggu pertama ini, saya memutuskan untuk mengadakan evaluasi dan rapat
koordinasi setiap hari pukul 21.00 WIB, sehingga memungkinkan untuk lebih
sering bertemu dan bertukar ide.
dalam
rapat tersebut, saya sering mengungkapkan bahwa saya berterus terang secara
pribadi belum memahami secara detail bagaimana melaksanakan KKN ini, bagaimana
pendekatan masyarakat, terlebih bagaimana menemukan asset mereka, namun
teman-teman bilang bahwa mereka sebenarnya juga tak tahu, namun akan menemani
saya dalam tiap langkahnya. saya senang dengan kelompok ini dan berkomitmen
untuk menyelesaikan sampai akhir.
di
minggu pertama ini, teman-teman dibagi menjadi 5 kelompok untuk mendekati
warga, 4 kelompok bertugas ke 4 dusun yang ada sedangkan 1 kelompok sisanya
bertugas jaga di balai desa. 4 dusun tersebut adalah dusun kaligunting, dusun
bulurejo, dusun kedungtelo dan dusun bungkus. disini, saya bertugas jaga
sekretariat KKN yang terletak di balai
desa, disana saya dan 3 mahasiswa membantu kepala desa untuk menyusun RPJM Des,
(Rencana penyusunan jangka menengah desa) yakni rencana penggunaaan anggaran
desa kedepan.
banyak
sekali cerita teman-teman ketika evaluasi tentang masing-masing dusun di minggu
ini, baik di dusun bungkus, kedungtelo,
bulurejo maupun kaligunting, saya hanya mendengarkan mereka bercerita satu
persatu dan saya senang dengan cerita tersebut, dalam batin saya, oh, gini ya
kehidupan ini...
di
minggu ini pula, pak kades memperkenalkan kami secara Resmi pada masyarakat di
kegiatan LI (lailatul ijtima) yakni kegiatan masyarakat Nahdhatul ulama satu
bulan sekali yang notabene selalu dihadiri oeh tokoh-tokoh besar mereka yang
sekaligus tokoh masy arakat karena sebagian besar warga Desa kaligunting adalah
Warga NU, sehingga dalam beberapa hari berikutnya kami disambut hangat oleh
warga dalam kegiatan yasinan hingga kegiatan kerja bakti.
Minggu ke 2
saya
dan teman-teman mulai resah karena belum bisa menentukan asset atau potensi
masyarakat apa yang akan kita kembangkan, meski sudah memilik data mereka, baik
pekerjaan maupun wilayah peta desa, saya secara pribadi belum bisa menentukan
hal tersebut. akhirnya saya memutuskan untuk melaksanakan kegiatan KKN ini
mengalir saja dengan mengikuti kegiatan masyarakat, mengajar sekolah, mengajar
TPA, membantu kegiatan di pondok pesantren nailil muna, dan berkumpul dengan
Karang Taruna.

di
akhir minggu kedua ini, potensi mulai terlihat, yakni mereka seperti antusias
dalam keinginan mendirikan Bank sampah karena sampah di rumah mereka selalu
dibakar ataupun di jual ke Rombeng (istilah intuk orang yang mengambil sampah
dari rumah ke rumah kemudian di kumpulkan di pengepul) dengan harga yang sangat
murah. mungkin hal tersebut yang membuat minat mereka semakin besar.
Minggu ke 3.
saat
saya dan teman-teman mulai memperhatikan Bank sampah dan kemudian mengumpulkan
semua karang taruna di basecamp, ada hal yang terlewat dalam pengamatan saya
dan teman-teman, yakni kekompakan mereka dalam bekerja, mungkin ketika
berkumpul, banyak sekali anggota yang hadir, namun ketika dilapangan, banyak
yang mengeluh pada saya kalau anggota mereka itu kurang aktif, sulit berkumpul,
mungkin karena desakan ekonomi, sehingga mereka memilih bekerja di kota, karena
lapangan kerja di desa sendiri mungkin mereka nilai sangat sedikit. alhasil,
kegiatan tersebut saya nilai tidak ada lanjutannya sehingga saya bubarkan dan
berfokus pada tujuan lain.


Minggu ke 4.

Penutupan ^_^, ( this is not a Big Deal )
dari masalah yang begitu rumit diatas, akhirnya laporan selesai juga persiapan penutupan juga sudah lumayan matang. penutupan KKN di rangkai dalam 2 acara, yakni pada hari Jumat tanggal 20 Februari '16, pagi harinya di isi dengan Jalan Sehat yang di berlangsung meriah sekali oleh anak2 SD dari dua sekolahan di kaligunting, lalu pada malam hari nya mengadakan pengajian yang dihadii karang taruna, perangkat desa dan masyarakat setempat.
dari kejadian sebelumnya, saya merasa mendapatkan ilmu yang sangat banyak, mulai dari disiplin yang harus di mulai dari diri sendiri, percaya dan benar benar percaya pada teman kelompok, respek pada orang lain hingga perbedaan pandangan dari cowok dan cewek mengenai sebuah pendapat. saya ingin apa yang saya pelajari dari KKN ini bisa saya terapkan di desa saya terlebih pada bagaimana cara bersosialisasi dengan teman se team. mungkin inilah yang dimaksud oleh orang -orang bijak dimasa lalu, "Tuhan sengaja membiarkan masalah hadir dalam kehidupan kita karena Dia tahu bahwa kita bisa mengatasinya".
saya rasa saya lah yang paling lambat menyadari bahwa begitu istimewa nya saya karena mendapatkan teman - teman kelompok 43, farida yang anggun, bu kaji mil yang dewasa, vivi yang lucu kekanak an, tria yang manis, shofi yang keibuan, syifa yang all out dalam team, ilmi yang siang malam bekerja, ningsih yang kritis, debby yang penuh ide, ika yang rajin berkoordinasi, novi yang penyabar, ovie yang rajin dan semangat, sahli yang selalu mengingatkan time limit dengan menghitung hari, yunus/sonsin yang selalu ceria dengan karya nya, elit yang penuh strategi, yoyok yang mengedepankan kebersamaan, barry yang pokoknya ayoh jalan, dayat yang mengedepankan kerja - kerja - kerja, dan asyari yang selalu menerjemahkan keruwetan menjadi langkah2 mudah. terimakasih pada kalian, barisan para mantan, eh. lagu itu.. terimakasih maksudnya (hehehe) pada teman2 sekalian, maafkan kordes kalian yang sangat kurang ini, menurut saya, kalian semua lah kordes sebenarnya.

di video, saya merekam semua pembangunan lapangan, jangan lupa berkunjung ke desa
kaligunting yaa.
dipublikasikan tgl 8 maret 2016
dipublikasikan tgl 8 maret 2016